6/12/19

GPS, Instrumen Penting dalam Pemetaan Mangrove

Penggunaan GPS di Probolinggo.

Probolinggo - Mangrove Map. Selama tiga hari, Mangrove Map menyewakan Global Positioning System (GPS) kepada Yayasan IKAMaT dalam pekerjaan Pemantauan Kualitas Air Laut hasil kerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jakarta (15/5/19). Kegiatan diadakan di kawasan pesisir Probolinggo, Jawa Timur.

Sebagai informasi, menurut Wikipedia, GPS adalah sistem untuk menentukan letak di permukaan bumi dengan bantuan penyelarasan sinyal satelit. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke bumi.

Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan letak, kecepatan, arah, dan waktu. Sistem ini dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat, dengan nama lengkapnya adalah NAVSTAR GPS.

IKAMaT survei Pemantauan Kualitas Air di Probolinggo.

"GPS sangat penting, yang dipergunakan untuk membantu navigasi menuju titik lokasi penelitian yang telah ditentukan," kata Raditya R. Ananta, dari Mangrove Map. "GPS memiliki nilai akurasi 3 hingga 5 meter," katanya lebih lanjut.

Raditya menambahkan bahwa selain GPS, Mangrove Map juga menyewakan drone berikut jasa pilotnya yang dapat dipergunakan oleh masyarakat untuk membantu pekerjaan dokumentasi dan pemetaan mangrove, maupun pemetaan tematik lainnya di lapangan.

"Khusus untuk penelitian mangrove, GPS juga sangat berguna dalam penentuan akurasi lokasi titik sampel sehingga hasil penelitiannya dapat lebih optimal," pungkasnya. (AP/RRA/ADM).

No comments:

Post a Comment